mikroorganisme
(bakteri, kapang, khamir), parasit (terutama serangga) dan zat beracun (bahan
kimia), yang memengaruhi warna, bau, dan rasa serta melindungi dari hilangannya
atau penyerapan kelembaban (penguapan atau penyerapan air).
F.
Wirausaha di Bidang Budidaya
1. Dasar
Kewirausahaan di Bidang Budidaya Tanaman Pangan
Wirausaha berasal
dari kata wira dan usaha. Arti kata wira adalah pejuang, Kewirausahaan, seperti
tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan
Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995 adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan esiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atamemperoleh keuntungan yang lebih besar.
Entrepreneurship adalah sikap dan perilaku yang melibatkan keberanian mengambil risiko,
kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Kewirausahaan adalah kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan
nilai tambah (Overton, 2002). Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum
pernah ada sebelumnya. Inovatif berarti memperbaiki, memodikasi, dan mengembangkan
sesuatu yang sudah ada. Nilai tambah berarti memiliki nilai lebih dari
sebelumnya.
2.
Stimulus dan Motivasi Berwirausaha di Bidang Budidaya Tanaman Pangan
Indonesia adalah
negara berpenduduk besar sehingga kebutuhan pangannya sangat besar. Hal ini
telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu konsumen pangan terbesar produk
pangan hasil pertanian. Usaha untuk memproduksi pangan sendiri sangat penting
dilakukan agar terpenuhinya kebutuhan pangan bangsa Indonesia. Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Seharusnya Indonesia mampu
memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Kenyataannya Indonesia harus mengimpor
pangan dari negara lain.
Pertanian merupakan
salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia. Pertanian pula yang menjadi
penentu ketahanan, bahkan kedaulatan pangan. Namun, pertanian sebagai salah
satu faktor yang mengindikasikan tingkat kesejahteraan dan peradaban suatu
bangsa, kini makin tidak diminati generasi muda. Banyak yang mengidentikkan
dunia pertanian dengan kelas rendahan. Kita harus menyadari bahwa pangan yang
kita konsumsi berasal dari usaha budidaya sehingga usaha budidaya tanaman
adalah usaha yang mulia.
Bangsa yang besar
adalah bangsa yang dibangun dari kemandirian masyarakatnya, yaitu masyarakat
yang mampu menopang dirinya sendiri tanpa bergantung pada pihak luar. Hal ini
bisa dicapai jika warganya mempunyai jiwa kewirausahaaan. Punya karakter kuat
sebagai enterpreneur.
Banyak usaha di
sektor budidaya tanaman yang perlu dikembangkan melalui wirausaha sehingga
dapat meningkatkan produksi pangan maupun meningkatkan nilai tambah produk
pangan hasil pertanian. Berikut adalah contoh beberapa contoh wirausaha di
bidang budidaya tanaman pangan.
1. Budidaya padi untuk menghasilkan beras
2. Budidaya kedelai untuk menghasilkan biji
3. Budidaya kedelai untuk dipanen muda
4. Budidaya kacang tanah untuk menghasilkan biji
5. Budidaya kacang tanah untuk panen konsumsi
6. Budidaya kacang hijau untuk panen biji
7. Budidaya sorgum untuk panen biji
8. Budidaya sorgum untuk bahan baku bioetanol
9. Budidaya sorgum untuk dijadikan ikut pakan hijauan
10. Budidaya jagung untuk menghasilkan biji
3.
Karakter dan Sikap Kewirausahaan
Seorang
wirausahawan harus mempunyai sikap kreatif, inisiatif, dan percaya diri.
Ciri-ciri seorang wirausahawan adalah sebagai berikut:
a. Percaya diri (selfcondence)
Merupakan paduan
sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang
bersifat internal, sangat relatif dan dinamis serta banyak ditentukan oleh
kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
Kepercayaan diri akan memengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas,
keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan
dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu, wirausaha
yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
b. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang
selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja
keras. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.
Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman
bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri,
berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
c. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah
orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai
kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi
situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua
alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang mengangung risiko dan
alternatif yang konservatif.
d. Kepemimpinan
Seorang wirausaha
harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu
menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor
baik dalam proses produksi maupun pemasaran, dan selalu memanfaatkan perbedaan
sebagai suatu yang menambah nilai.
e. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus
memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada
sekarang.
f. Keorisinalitas : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang
inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri berikut:
1. Tidak pernah
puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup
baik.
2. Selalu
menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
3. Selalu ingin
tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.
Syarat untuk
menjadi wirausaha yang berhasil adalah sebagai berikut:
1. Memiliki sikap
mental yang positif
2. Memiliki
keahlian di bidangnya
3. Mempunyai daya
pikir yang kreatif
4. Rajin mencoba
hal-hal yang baru (inovatif )
5. Memiliki
semangat juang yang tinggi (motivasi) dan komitmen yang tinggi
6. Mampu
mengantisipasi berbagai risiko dan persaingan.