Perencanaan
1. Menentukan jenis tanaman yang dibudidayakan (sebagai contoh pilihlah
tanaman kedelai yang ditanam di lahan kering! Kamu juga dapat memilih tanaman
pangan lainnya.)
2. Memilih varietas yang akan dibudidayakan sesuai dengan agroekosistem
setempat.
3. Membuat jadwal kegiatan budidaya.
4. Menyusun kebutuhan sarana dan alat.
5. Menentukan tugas setiap anggota kelompok.
Persiapan sarana produksi
Bahan untuk
budidaya tanaman pangan:
1. Benih
2. Pupuk
3. Pestisida
Alat –alat yang diperlukan dalam budidaya
tanaman pangan
1. Cangkul
2. Kored
3. Tugal
4. Gembor
Tahapan budidaya
tanaman kedelai di lahan kering
Pengolahan lahan
Tanah diolah dengan
bajak dan cangkul sampai gembur. Untuk pengaturan pengairan perlu saluran air
pada setiap 4 meter di sekeliling lahan tanam sedalam 30 cm dan lebar 25 cm.
Penanaman
Dianjurkan
menggunakan benih bersertikat dengan kebutuhan benih sekitar 40 kg/ha.
Penanaman benih dengan cara ditugal, jarak tanam 40 x 10 cm atau 40 x 15 cm
sesuai kesuburan tanah. Setiap lubang tanaman diisi 2 butir benih lalu ditutup
dengan tanah tipis-tipis. Setelah benih dimasukkan ke dalam lubang tanam, tanah
diberi insektisida Furadan 3G yang dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak
5-6 butir. Karbofuran adalah bahan aktif dari insektisida Furadan 3G.
Pemupukan
Pemupukan tanaman kedelai
dianjurkan menggunakan pupuk Urea, SP-36, dan KCl dengan dosis masing-masing
sebesar 50 kg/ha, 100 kg/ha dan KCl 50 kg/ha atau sesuai anjuran setempat.
Semua jenis pupuk diberikan pada waktu bersamaan setelah tanam. Mula-mula urea
dan TSP dicampur, lalu disebar merata, disusul penyebaran KCl, kemudian
diratakan dengan penggaruan. Pupuk hayati juga diberikan dengan cara
mencampurnya dengan benih.
Penyulaman
Benih yang tidak
tumbuh segera disulam, sebaiknya memakai bibit dari varietas dan kelas yang
sama. Penyulaman paling lambat dilakukan pada saat tanaman berumur 1 minggu
setelah tanam.
Penyiangan
Penyiangan
dilakukan paling sedikit dua kali karena di lahan kering gulma tumbuh dengan
subur pada musim penghujan. Penyiangan I pada saat tanaman berumur 2 minggu.
Penyiangan dilakukan menggunakan cangkul atau kored. Penyiangan II jika tanaman
sudah berbunga (kurang lebih umur 7 minggu), menggunakan kored atau gulma
dicabut dengan tangan.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian
dilakukan jika serangan sudah menimbulkan kerugian secara ekonomi agar tidak
menambah biaya budidaya. Hama yang menyerang kedelai dapat dikendalikan
menggunakan inseksitisida, sedangkan penyakit dikendalikan menggunakan
fungisida. Beberapa jenis insektisida dan fungisida yang digunakan untuk
kedelai adalah: Azodrin 15 WSC, Marshal 200 EC, Huslation 40 EC, Surecide 25
EC, Kharpos 50 EC, Agrothion 50 EC, Dursban 20 EC, Agrifos 400 SL. Penggunaan
insektisida dan fungisida harus sesuai dengan dosis anjuran yang terdapat dalam
kemasannya.
Panen
Kedelai harus
dipanen pada tingkat kemasakan biji yang tepat. Panen terlalu awal menyebabkan
banyak biji keriput, sedangkan panen terlalu akhir menyebabkan kehilangan hasil
karena biji rontok. Ciri-ciri tanaman kedelai siap panen adalah sebagai
berikut:
1. Daun telah menguning dan mudah rontok.
2. Polong biji mengering dan berwarna kecoeklatan.
3. Panen yang benar dilakukan dengan cara menyabit batang dengan menggunakan
sabit tajam dan tidak dianjurkan dengan mencabut batang bersama akar.
Cara ini selain
dapat mengurangi kesuburan tanah, juga tanah yang terbawa akan dapat mengotori
biji.