Keawetan bahan
makanan juga dipengaruhi oleh kadar air, udara terutama oksigen, sinar, dan
jangka waktu penyimpanan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa makin rendah kadar
air, pangan makin awet. Oksigen udara selain dapat merusak vitamin terutama
vitamin A dan C, warna bahan pangan, cita rasa dan zat kandungan lain, juga
penting untuk pertumbuhan kapang. Pada umumnya kapang bersifat aerobic, oleh
karena itu sering ditemukan tumbuh di atas permukaan bahan pangan.
Oksigen udara dapat
dikurangi jumlahnya dengan cara mengisap udara keluar dari wadah secara vakum.
Sinar atau cahaya dapat merusak beberapa vitamin terutama riboavin, vitamin A
dan vitamin C, juga dapat merusak warna pangan. Sebagai contoh misalnya susu
yang disimpan dalam botol yang tembus sinar, cita rasanya dapat berubah karena
terjadinya oksidasi lemak dan perubahan protein yang prosesnya dibantu oleh
katalisator sinar.
· Pengamatan Tahu
1. Siapkan tahu dan wadah
2. Letakkan setiap potong tahu pada 6 wadah yang terpisah.
3. Simpan tiga wadah di suhu ruang dan tiga wadah lagi di lemari pendingin
(suhu 2- 8 C).
4. Amati setiap hari selama 4 hari dan catat/rekam kerusakan apa yang
terjadi baik dalam tulisan maupun gambar.
· Pengamatan Roti Tawar
1. Siapkan roti tawar dan wadah
2. Letakkan setiap potong roti tawar pada 6 wadah yang terpisah.
3. Simpan tiga wadah di suhu ruang dan tiga wadah lagi di lemari pendingin
(suhu 2- 8 C).
4. Amati setiap hari selama 7 hari dan catat/rekam kerusakan apa yang
terjadi baik.
· Pengamatan Apel
1. Siapkan apel dan
wadah.
2. Kupas 2 buah
apel.
3. Letakkan buah
apel yang sudah dikupas pada dua wadah yang terpisah.
4. Simpan satu
wadah di suhu ruang dan satu wadah lagi di lemari pendingin (suhu 2- 8 C).
5. Amati setiap
hari selama 5 hari dan catat/rekam kerusakan apa yang terjadi baik dalam bentuk
tulisan maupun gambar.