Produk hasil
budidaya tanaman pangan pada umumnya merupakan bahan baku dari proses
pengolahan produk pangan sehingga pengemasan yang dilakukan kepada produk hasil
budidaya hanya berfungsi sebagai sarana distribusi dari tempat budidaya ke
tempat pengolahan.
Pengolahan hasil budidaya tanaman pangan beragam bergantung
pada jenis tanamannya. Pengolahan pascapanen untuk tanaman padi adalah
pengeringan, perontokan dan pelepasan kulit menjadi bulir beras.
Beras yang sudah
cukup kering dapat dikemas dan dijual kepada konsumen baik dalam jumlah besar
maupun kecil. Hasil tanaman jagung, dapat menjadi bahan baku pembuatan tepung
maizena, bahan pop corn, jagung kalengan dan lain-lain.
Proses pengolahan
tersebut dilakukan agar hasil budidaya menjadi lebih awet selama jangka waktu
tertentu. Jagung juga dapat dijual dalam bentuk segar untuk diolah secara
sederhana dengan cara direbus atau dibakar. Ketela, ubi, kedelai, kacang hijau
dan tanaman pangan lain dapat diolah dengan berbagai proses sebelum sampai di
konsumen.
Penjualan hasil
budidaya pertanian yang ditujukan kepada konsumen biasa dalam jumlah kecil, dan
menggunakan kemasan yang menarik. Kemasan ini harus dapat menjaga keawetan
produk, mudah digunakan, memberikan informasi tentang produk dan memiliki nilai
estetika. Kemasan untuk produk segar (memiliki kadar air yang masih tinggi)
dapat menggunakan plastik vacum.
Kemasan plastik vacum melindungi produk dari kerusakan,
kontaminasi oleh kotoran, mikroorganisme (bakteri, kapang, khamir), parasit
(terutama serangga) dan zat beracun (bahan kimia), yang memengaruhi warna, bau,
dan rasa serta melindungi dari hilangannya atau penyerapan kelembaban
(penguapan atau penyerapan air).