Persaingan atau competition dapat diartikan
sebagai suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia
yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada
suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun
kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
Persaingan mempunyai dua tipe umum, yakni yang
bersifat pribadi dan tidak pribadi. Persaingan yang bersifat pribadi, dinamakan
rivalry, antara orang dengan orang, atau individu dengan individu secara
langsung bersaing untuk memperoleh kedudukan tertentu di dalam suatu
organisasi, memperoleh prestasi tertinggi, mendapatkan penghargaan dan
sebagainya.
Persaingan yang tidak bersifat pribadi adalah persaingan
antar kelompok, misalnya antara dua perusahaan besar yang bersaing dalam
memasarkan produknya di suatu wilayah tertentu. Persaingan yang terjadi
diantara umat manusia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa beberapa bentuk
persaingan, antara lain:
1. Persaingan ekonomi
Persaingan di bidang ekonomi timbul karena
terbatasnya persediaan apabila dibandingkan dengan jumlah konsumen. Dalam teori
ekonomi klasik, persaingan bertujuan untuk mengatur produksi dan distribusi.
Persaingan merupakan salah satu cara untuk memilih produsenprodusen yang baik.
Bagi masyarakat selaku konsumen, hal demikian dianggap menguntungkan karena
produsen yang terbaik akan memenangkan persaingannya dengan cara memproduksi
barang dan jasa yang lebih baik dan dengan harga yang rendah. Namun,
kenyataannya tidak selalu demikian karena kemungkinan besar untuk
mempertahankan kehidupan bersama, perusahan besar harus melakukan kerjasama.
Selain itu, perusahaan besar yang mulamula bersaing sering kali harus bekerja
sama untuk dapat memonopoli pasaran jenis barang barang tertentu.
2. Persaingan kebudayaan
Persaingan dalam bidang kebudayaan menyangkut
persaingan di bidang keagamaan, bahasa, kesenian, lembaga kemasyarakatan
seperti pendidikan, dan sebagainya. Persaingan kebudayaan dapat dilihat dari
upaya-upaya yang dilakukan negara-negara maju dengan memberi kesempatan kepada
siswa-siswa Indonesia untuk melakukan kajian terhadap kebudayaannya, memberi
beasiswa dan kesempatan belajar kebudayaan setempat dan sebagainya.
3. Persaingan kedudukan dan peranan
Adalah persaingan untuk mendapatkan kedudukan atau
peranan yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Apabila seseorang dihinggapi
perasaan bahwa kedudukan dan peranannya sangat rendah, dia pada umumnya hanya
menginginkan kedudukan dan peranan yang sederajat dengan orang-orang lain.
Selanjutnya orang-orang yang mempunyai rasa rendah diri yang tinggi pada
umumnya mempunyai keinginan kuat untuk mengejar kedudukan dan peranan yang
terpandang dalam masyarakat sebagi kompensasi. Kedudukan dan peranan yang
dikejar tergantung dari apa yang paling dihargai oleh masyarakat pada suatu
masa tertentu.
4. Persaingan ras
Perbedaan ras, baik karena perbedaan warna kulit,
bentuk tubuh, maupun corak rambut dan sebagainya, hanya merupakan suatu perlambang
kesadaran dan sikap atas perbedaan-perbedaan dalam kebudayaan. Hal ini
disebabkan karena ciri-ciri badaniah lebih mudah terlihat dibanding unsur-unsur
kebudayaan lainnya. Misalnya persaingan antara kulit hitam dan kulit putih di
Amerika Serikat, persaingan antara suku madura dan suku jawa dalam
memperebutkan imej sebagai pedagang sate, dan banyak lagi contoh-contoh kasus
tentang hal ini.
Persaingan dalam kehidupan manusia mempunyai
beberapa fungsi, antara lain:
1) menyalurkan
keinginan-keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif;
2) sebagai jalan di mana
keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa menjadi pusat
perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing;
3) dalam hal ini
persaingan berfungsi untuk menyuguhkan alternatif-alternatif sehingga keinginan
tadi terpuaskan sebanyak mungkin;
4) sebagai alat untuk
mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial, persaingan berfungsi untuk
mendudukkan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan
kemampuannya; dan
5) sebagai alat
menyaring para warga golongan yang fungsional untuk kepentingan kelompok atau
organisasi.
Persaingan antar manusia dalam kehidupannya, membawa
akibat yang mungkin saja bersifat asosiatif atau disosiatif. Suatu persaingan
bisa membawa akibat pada:
1) pengembangan atau
perubahan kepribadian seseorang;
2) kemajuan masyarakat;
3) solidaritas kelompok;
dan
4) disorganisasi.